MARI MEMBACA. Powered by Blogger.

Sampah Kota : Masalah Yang Tak Kunjung Selesai

Ketika pohon terakhir tumbang ditebang
Ketika tetes air sungai terakhir telah tercemar
Ketika ikan terakhir telah ditangkap
Barulah kita sadar bahwa uang ditangan tidak dapat dimakan
~suku indian Cree~

Menurut Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982, Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat. Kemudian yang dimaksud dengan sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus. Menurut sumbernya sampah digolongkan menjadi dua kelompok.


 Sampah domestik, yaitu sampah yang sehari-harinya dihasilkan akibat kegiatan manusia secara langsung, misalnya; dari rumah tangga, pasar, sekolah, pusat keramaian, permukiman, dan rumah sakit. Sampah non domestik, yaitu sampah yang sehari-hari dihasilkan oleh kegiatan manusia secara tidak langsung, seperti dari pabrik, industri, pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, transportasi, dan sebagainya. Berdasarkan sifatnya sampah dibagi dua yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Apabila sampah-sampah ini menumpuk dan berdiam lama maka akan menimbulkan bau yang tidak sedap, dan berdampak pada lingkungan dan manusia, dampak pada lingkungan yaitu jika cairan sampah sampai masuk kedalam dreinase atau sungai makan akan mencermari air sehingga beberapa ikan atau spesies lainnya akan mati bahkan punah, ketika salah satu spesies punah makan ekosistem pun akan berubah. Sedangkan dampak terhadap manusia yaitu dari kesehatan, jika pengelolaan sampah tidak memadai maka akan memancing binatang yang dapat menjangkit penyakit sepeti lalat dan pastinya menimbulkan berbagai macam penyakit. Belum lagi ketika musim hujan bisa menimbulkan banjir yang besar.


Sampah merupakan permasalah utama bagi kota-kota besar, utama kota Makassar, sampah merupakan masalah klasik yang tak kunjung habis dan kini menjadi hiasan. Menurut data dari Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Makassar menyebutkan,rata-rata produksi sampah di Makassar mencapai 871 ton per hari dengan mengacu dari jumlah penduduk sekitar 1,2 juta orang. Melihat fakta yang ada sampah di Makassar belum ditangani sepenuhnya oleh pemerintah karena ada beberapa tempat sampah yang masih terisi penuh belum lagi banyaknya sampah yang berserakan bukan pada tempatnya tentunya hal ini sangat mengganggu apalagi di tengah keramaian. Persoalan sampah ini sama halnya dengan persoalan korupsi di negeri kita yaitu sama-sama tidak terselesaikan, karena tidak ada perhatian khusus oleh pemerintah kita. Adai saja pemerintah membuat Undang-Undang yang tegas akan larangan membuang sampah dan dikawal secara khusus maka setidaknya berkurang lah salah satu polusi terhadap lingkungan.


Sudahkah anda membuang sampah pada tempatnya? 


Hal sekecil untuk membuang sampah pada tempatnya tentunya memang sangat sulit malah sering dihiraukan walaupun sampah yang dibuang hanya sedikit namun jika dilakukan berulang kali akan jadi banyak seperti kata pepatah sedikit demi sedik bisa jadi bukit. “buanglah sampah pada tempatnya” kini tinggal slogan semata yang hanya menjadi pajangan sebagai pelengkap untuk sebuah tempat sampah. Mestinya masyarakat pada saat ini sadar untuk selalu menjaga kebersihan dan tidak menjadikannya slogan saja, dengan melihat beberapa fakta-fakta yang ada di lingkungan bahwa sampah itu sangat mengganggu dan merugikan. Patutnya kita berterima kasih kepada para pemulung yang sudah membantu untuk membersihkan sampah walaupun hanya sampah plastik yang dipungut setidaknya sedikit membantu. Melihat perhatian pemerintah yang kurang terhadap persoalan ini, harusnya masyarakat ikut berpartisipasi dalam penanganan sampah di makasaar. kalau bukan hari ini kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi. Mari canangkan Makassar bersih untuk jiwa yang sehat. salam lestari !!!

0 comments "Sampah Kota : Masalah Yang Tak Kunjung Selesai", Baca atau Masukkan Komentar