MARI MEMBACA. Powered by Blogger.

Unhas Kembali Bentrok


Setelah beberapa bulan kembali lagi unhas menjadi sorotan media telah terjadi tawuran selasa 15 november 2011 kemarin, kejadian ini berbeda dengan tawuran-tawuran sebelumnya. Seperti biasa yang menjadi pemicu kejadian ini adalah Fakultas tekhnik. Kini hampir semua fakultas turun melwan. Siang tadi ada dua titik medan perang yaitu depan fakultas tekhnik dipinggir jalan disitu antara fakultas teknik melawan fakultas kehutanan, pertaniaan dll dan di samping perpustakaan pusat antara fakultas tekhnik dengan FIS (sospol ,ekonomi, hukum dan sastra). Kejadian ini di picuh
sejak kemarin malam, ketika teknik memasuki fakultas kehutanan secara paksa dan membakar sebagian gedung dan fasilitas yang ada di fakultas kehutanan. Konon kabarnya sejak usai sholat magrib sudah ada aksi lempar antara mahasiswa fakultas tekhnik dengan mahasiswa  fakultas kehutanan yang pelopori oleh mahasiswa fakultas kehutanan namun sampai saat ini masih diklarifikasi kebenarannya bahwa betulkah mahasiswa fakultas kehutanan yang memulai melempar ke fakultas tekhnik pada malam kejadian. Atau kah ada pihak lain yang menjadi provokator yang memiliki kepentingan tersendiri dalam kejadian ini.

Cuaca nampak mendung dengan gerimis hujan yang mulai membasahi tanah, para mahasiswa berlarian menuju Baruga A.P.Pettarani Unhas. Diperkirakan aksi lempar batu dimulai sekitar pukul 2 siang tepatnya di samping perpustakaan pusat. Saat itu sudah banyak batu, pecahan genteng yang berserakan di medan peperangan. Dengan semangat yang berkoar-koar para mahasiswa dengan antusias saling melempar batu, luapan emosi terekspresikan dengan sorakan-sorakan ejekan yang menjadi bumbu dalam peperangan ini. Tak ada yang mau mengalah, derasnya hujan yang mulai turun tak dihiraukan, ketika itu ada seorang wartawan yang tekena batu nyasar, batu itu tepat mengenai daerah wajahnya yang mengakibatkan mulutnya mengeluarkan darah. Petalian ini begitu sengit hingga banyak menguras tenaga diantara kedua belah pihak.

 Selang beberapa jam aksi lempar batupun sempat terhenti ketika Rektor Unhas ( Idrus Paturusi) datang seakan menjadi penegah ditemani beberapa aparat keamanan dan pegawai-pegawinya. Keadaan mulai terkendali, dan seketika itupula bapak Idrus meninggalkan tempat kejadian. Selang beberapa menit dari kepergian Rektor Unhas aksi lempar batu kembali terjadi. Seakan-akan sosok kedatang Idrus ini menjadi wasit dalam sebuah petandingan, yang melerai beberapa menit kemudian melanjutkan kembali layaknya pertandingan tinju. 

Pecahan kaca berserakan di mana-mana dan bebatuan berterbangan kesana kemari seperti burung yang terbang diatas udara. karena kontsentrasi tekhnik terbagi dua pada saat itu sehingga mahasiswa FIS mampu menduduki sebagian wilayah tekhnik dan menghacurkan beberapa fasilitas yang ada dengan lemparan batu. Kejadian ini tak berlangsung lama ketika para mahasiswa tekhnik mulai menyusun kekuatan kemudian maju dan memukul mundur para mahasiswa FIS dari wilayahnya, alangkah tidak beruntungnya seorang kawan dari fakultas sospol yang tertangkap akibat terpleset ketika lari saat dipukul mundur. Ia pun dikeroyok banyak tangan yang ikut memukul wajahnya dan satu tendangan keras yang terliat jelas melayang tepat mengenai kepalanya. Sungguh tragis, tak ada yang berani maju menyelamatkannya, barulah ia dilepas setelah puas dipukuli. Dan dengan sisa tenaga ia berlari dengan wajah penuh darah, sempat ia terjatuh kemudian salah seorang temannya mendekatinya kemudian menggotongnya.

Stamina mulai menurun rasa lelah mulai terlihat. Kini semangat para mahasiswa mulai turun karena kecapean, ditandai banyak yang duduk di pinggiran tembok baruga. Hujan mulai berhenti sore itu sekitar pukul 4 sore aksi saling melempar mulai meredah pula dengan datangnya beberapa polisi dengan topi dan tameng dilengkapi pentungan ditangan kanannya serta senjata api di pinggangnya. Dengan lima letusan senjata api yang di arahkan ke udara membuat aksi mahasiswa mulai terdiam, yang ada hanya suara ejekan sana sini yang bisa menjadi batu pelempar. Para aparat keamanan kembali menjadi pahlawan kesiangan yang menjadi penegah ditengah-tegah rasa lelah para mahasiswa. Tawuran kali ini pun terhenti, satu persatu  mahasiswa kembali ke fakultas masing-masing.

Hingga menjelang malampun ketegangan masih saja berlanjut, heboh dengan teriakan histeris dari para perempuan. Semua berlari menuju sospol namun itu hanya sebuah pancingan. Kemudian beberapa mahasiswa berinisiasi untuk membakar motor mahasiswa tekhnik dan pada saat itu sekitar 3 motor mahasiswa tekhnik dibakar di parkiran sospol. Hingga adzan magrib mulai berkumandan dan salah seorang pegawai rektoran berpatroli dengan mobil ambulance mengumumkan surat edaran dari Rektor dengan menggunakan pengeras suara keliling unhas untuk menghimbau mahasiswa agar segera meninggalkan kampus.


Tawuran kali ini sungguh hebat dibandingkan dengan tawuran sebelumnya, begitu banyak fasilitas yang rusak dan kedaraan pribadipun ikut terelakan seperti di motor dan mobil yang dibakar. Suasana di kampus merah kali ini sangat mencekam sehingga muncul Surat edaran dari Rektor bahwa pada tanggal 15 november mulai jam 7.30 malam hingga 16 november 2011 kampus dalam keadaan kosong, tak ada aktifitas perkuliahan dalam sehari. Banyak polisi, brimob serta intel yang berjaga-jaga dalam kampus jika kedepatan mahasiswa beraktifitas maka akan ditangkap. Itulah yang sedang terjadi di Universitas Hasanuddin Makassar. 






email : fuad.machawa@yahoo.com

0 comments "Unhas Kembali Bentrok", Baca atau Masukkan Komentar