Pak Mustari sedang bercerita |
.
Pak Mustari merupakan mantan pekerja
PT. Gorah juga, kini ia sedang serius mengurusi bisnis ayamnya. Sejak tahun
2007, usaha ternak ayamnya ia mulai. Dengan modal berani ia meminjam modal dari
bank, sedikit demi sedikit dan seiring waktu berjalan ia mulai membangun usaha
ini, hingga hari saat ini populasi ayamnya menapai 5000 ekor. Waktu kami
berkunjung ke rumahnya umur ayamnya masih 20 hari, kondisi ayam harus
memerlukan perhatian ekstra. Umur-umur seperti ini masih rentan untuk
diserang penyakit tegas Pak Mustari. Ketika umur ayam sudah lebih dari 30 hari
barulah ia merasa sedikit legah, karena umur tersebut sudah dapat didistribusi
dan perawatannyapun tidak lagi mengguras perhatiannya.
Kutaksir umur Pak Mustari kurang
lebih 40 tahun, bepenampilan sederhana. Di wajahnya dutumbuhi kumis yang lebat
dan janggut yang cukup panjang. Bapak ini tingginya sekitar 165 cm, karena sempat
aku berdiri sejajar dengannya jadi aku dapat menaksir tinggi badannya. Kami
dipersilahkan melihat tempat ia memelihara ayam-ayamnya. Tak jauh, tenyata
rumahnya tersambung dengan kandang ayam. Pantas ketika masuk kedalam rumah
aroma bauh khas ayam dapat tercium. Kami pun tiba di kandang, melihat ayam yang
umurnya 20 hari. Kelihatan gemuk karena ayam potong. Bulunya belum terlihat
lebat masih jelas nampak kulitnya yang kemerah-merahan. Langsung kubuka tutup
lensa kamera dan ambil beberapa gambar serta video untuk dokumentasi. Cukup
menarik melihat kegiatan ayam-ayam ini. Mereka berkumpul sambil makan dan minum, ada
yang sedang berbaring mengangkat lebar-lebar sayapnya dengan mulut menganga.
Udara disana memang cukup panas walaupun sudah dibantu dengan beberapa kipas.
Cukup lama juga kami dirumah Pak Mustari, waktu berjalan dengan cepatnya. Kini
sudah pukul setengah 2 siang. Kamipun pamit pulang dan mengucapakan terima
kasih. Kami kembali keliling desa sebelum masuk ke basecamp.
kondisi kandang ayam Pak Muastari |
0 comments "Sepenggal cerita saat Mampir di Kandang Ayam milik Pak Mustari : Observasi Ekpedisi tebing Lompo Palang Pangkep", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment