MARI MEMBACA. Powered by Blogger.

Sebuah Cerita : Inilah kami "Edelweiser"

Ditulis oleh: -

Kami adalah sekelompok anak muda yang ingin belajar untuk hidup
dari lebatnya hutan,
dari terjalnya tebing dan,
dari gelapnya gua…

UKM PA EDELWEIS merupakan satu-satunya UKM Kepencinta Alaman yang berada di Fakultas Sastra. Saya adalah salah seorang mahasiswa di fakultas sastra, ketika pertama kali menginjakkan kaki di fakultas ini tidak pernah terbesit dalam diriku untuk ikut dalam sebuah UKM apalagi UKM Pencita Alam. Yang ada kuliah dan cepat sarjanah. Seiring berjalannya waktu setelah sedikit berproses dalam lingkup sastra, begitu banyak hal yang menarik telah terjadi yang tidak sama sekali pernah terbayang dalam pikiranku sebelum menjadi mahasiswa. Kala itu sekitar pertengahan semester II mulai terbuka pendaftaran-pendaftaran UKM baik dari universitas maupun Fakultas. Singkatnya saya pun ikut mendaftar dengan mengikuti proses yang cukup panjang, materi kelas, jogging sore, Diksar hingga hunting poin akhirnya namaku masuk dalam daftar peserta yang lulus. Proses ini berjalan cukup lama yang memakan waktu selama 4 bulan, harus korban liburan semester pada waktu itu.

UKM PA EDELWEIS dengan titik kordinat S : 5­0 8’ 7’’ dan E : 1190 29’ 26’’. Itu lah letak lokasi MABES kami. Kebanyakan orang menggunakan kata sekret untuk tempat lokasi UKM mereka namun kami sedikit berbeda kami menamainya MABES (markas besar) UKM PA EDELWEIS. Kini sudah tahun kedua saya resmi menjadi anggota Edelweis. Begitu banyak pengalaman berharga yang tidak mungkin saya akan dapatkan dibangku kuliah. Yang membedakan kami dengan UKM pencita alam lainnya yaitu sewaktu kami akan berkegiatan seperti Ekpedisi misalnya maka kami juga akan membarengi dengan penelitian, jadi tidak hanya petualangannya saja yang didapat namun akademiknya juga. Sudah menjadi motto dalam organisasi kami yaitu “berpetualang dan meneliti”.

Skarf kuning merupakan kebanggaan kami, skarf tersebut merupakan identitas kami dengan lambang edelweis yang menjadi pembeda dengan skarf kuning lainnya. Edelweiser merupakan sebutan yang khas untuk kami. Walaupun kebanyakan masyarakat sering menyebut kami mapala (mahasiswa pencinta alam) namun sekiranya itu merupakan sebutan untuk anak pencinta alam UI. Sesuai dengan sejarah tentunya nama MAPALA muncul pertama kali di UI. Jadi kami adalah edelweiser.
 
UKM PA EDELWEIS sudah menjadi rumah bagi kami, rumah yang akan selalu menanti kedatangan kami saat keluar lapangan. Rumah yang pertama kali yang ditempati ketika kami pergi dan saat pulang. “Bagi kami alam merupakan media yang tidak dapat dimanipulasi dengan alam kami dapat memahami makna kebersamaan, pertolongan dan makna kemanusiaan”.  Disinilah kami mulai berproses dengan membentuk keluarga kecil, yang saling menjaga. Status keanggotaan UKM PA EDELWEIS adalah seumur hidup jadi walaupun sudah bukan mahasiswa lagi masih bisa eksis dalam keluarga EDELWEIS. Itulah kami sering menyebutkan MABES EDELWEIS adalah rumah abadi bagi kami, home for every young adventure. EDELWEIS punya cita-cita, EDELWEIS punya anggota dari pengabdian anggotanyalah EDELWEIS dapat tumbuh dan berkembang abadi selamanya.



0 comments "Sebuah Cerita : Inilah kami "Edelweiser"", Baca atau Masukkan Komentar